Waldjinah | |
---|---|
Lahir | 7 November 1945 Surabaya, Jawa Timur, Indonesia |
Pekerjaan | Penyanyi |
Suami/istri | Soelis Moelyo Boedi Poespopranoto
(m. 1961; meninggal 1985)Hadiyanto (m. 1988) |
Anak | Bambang Hery Santoso Harini Dwi Hastutiningsih Erlangga Tri Putranto Ari Mulyono Bintang Nurcahya |
Orang tua | Sri Hadjid Wirjo Rahardjo Kamini |
Karier musik | |
Genre | |
Instrumen | Vokal |
Tahun aktif | 1958–sekarang |
Artis terkait | |
Waldjinah (lahir 7 November 1945) adalah seorang penyanyi berkebangsaan Indonesia. Ia merupakan penyanyi spesialisasi keroncong-langgam Jawa yang dikenal dengan julukan “Ratu Keroncong”, yang mengawali karier sejak menjadi juara kontes menyanyi bertajuk Ratu Kembang Katjang pada tahun 1958. Ia juga menjuarai Bintang Radio Indonesia tahun 1965.
Di awal kariernya, ia meluncurkan album kompilasi bersama penyanyi lain, yaitu album Elingo Beboyo Margo (1968) yang diisi bersama Enny Koesrini (juara Harapan Bintang Radio Indonesia 1967) dan Sri Rahadjeng. Banyak di antara albumnya dibuat dengan iringan Orkes Keroncong Bintang Surakarta yang dipimpinnya sendiri.
Waldjinah pernah berduet dengan “Buaya Keroncong” dari Surabaya, yaitu Mus Mulyadi. Lagu Walang Kekek yang melambungkan namanya di Indonesia disamping juga lagu Jangkrik Genggong. Ia acapkali melantunkan lagu-lagu ciptaan Gesang, Andjar Any, dan Ismail Marzuki.
Pada tahun 2002, Waldjinah menerima anugerah seni dari Yayasan Musik Hanjaringrat di Kota Surabaya dengan komponis Gesang dan para seniman yang lainnya.